Total Tayangan Halaman

Rabu, 14 Desember 2011

DASAR KESEHATAN DILIHAT DARI ASPEK SOSIAL BUDAYADAN HUBUNGANNYA DENGAN EKOLOGI DALAM KEPERAWATAN

A.Pengertian Konsep
Konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran yang menjdi dasar ( pembawa arti). Pada dasarnya konsep masih berwujud abstrak atu hanya angan-angan saja.
B.Sistem Sosial Budaya
Sistem merupakan pola-pola keteraturan; kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemenyang saling berhubungan.Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalammasyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri
Sosial berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem hidup bersama atau hidup bermasyaakat dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah tercakup struktur,organisasi, nila-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya.
Budaya berarti cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya secara timbale balik denganalam dan lingkungan hidupnya yang didalamnya tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa,karsa, dan karya, baik yang fisik materiil maupun yang psikologis, idiil, dan spiritual.Jadi, konsep dalam sistem sosial budaya dapat dideskripsikan sebagai suatu pemikiran dan ide yang berisikan mengenai komponen-komponen pembentuk kebudayaan suatu masyarakat.
C.Ekologi Serta Hubungannya Dengan Kesehatan
Ekologi adalah ilmu interaksiorganis melingkungannya diartikan sebagai ilmu yangmempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup danlingkungannyaPembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatanorganisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi danmerupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.Sistem ekologi atau lingkungan yang tidak baik dapat menyebabkan efek serta dampak yang besar terhadap  manusia. Cth, penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh polusi udara ialah Bronchitiskronika Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan bahwa prevalensinyatak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40%dari angka mortalitas

Kesimpulan
Faktor sosial budaya pengaruhi kesehatan
Manusia adalah mahluk social dan mahluk berbudaya
Kebudayaan mempengaruhi perilaku manusia

Rabu, 30 November 2011

Psikologi Dalam Keperwatan


APLIKASI PSIKOLOGI DALAM KEPERAWATAN
REVEUW : PSIKOLOGI BERASAL DARI PERKATAAN PSIKE (jiwa) dan LOGOS (ilmu/pengetahuan)
PSIKOLOGI ; ILMU/PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI JIWA & JIWA SEBAGAI DASAR DARI TINGKAH LAKU
BAGAIMANA KITA MEMPELAJARI JIWA, DIMANA HAL TERSEBUT MENDASARI PERAWATAN SEORANG PASIEN DAN AKAN MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN
APA YG HENDAK DIKETAHUI MENGENAI JIWA BUKANLAH BENTUKNYA, SEBAB TIDAK JELAS TERLIHAT, HANYA DAPAT DILIHAT DARI TINGKAH LAKU SEHUB DENGAN LINGKUNGAN.
LINGKUNGAN MEMBERI RANGSANGAN KEPADA SESEORANG DAN BERESPON/REAKSI.
A (alam/lingkungan sekitarnya)
S (stimulus/rangsangan yang berasal dari lingkungan dan mengena orang)
O (orang)
R (respon, reaksi, jawaban orang tersebut yang ditujukan kelingkungan)
A (alam/lingkungan yang menerima reaksi orang tersebut)
BAHWA DALAM KAJIAN INI KITA MEMPELAJARI TINGKAH LAKU MANUSIA YANG KELIHATAN DAN YANG tidak KELIHATAN
MEMAHAMI PASIEN
DAPAT DIPAKAI BEBERAPA CARA
* PENGAMATAN; MELIHAT TINGKAH LAKU SESEORANG, USAHA MENCARI ARTI DARI TINGKAH LAKU TERSEBUT DGN MENGINSTROPEKSI KEDALAM DAN KELUAR
* PERSAMAAN; MENYAMAKAN ATAU ANALOGI DGN MELIHAT SITUASI YANG SAMA
* IKUT MERASAKAN; SERINGKALI PENGALAMAN TINGKAH LAKU DAN PEMBERIAN ARTI TERJADI BEGITU CEPAT
* DENGAN BERWAWANCARA; BERCAKAP-CAKAP DAN MENGAJUKAN PERTANYAAN (ada dua macam wawancara, yakni langsung/otoanamnese dan tidak langsung/aloanamnese)


HAL PENTING BAGI PENDIDIKAN PERAWAT
1. INSTROPEKSI DIRI; DORONGAN, MOTIF MANAKAH YANG MENDORONG PERAWAT MENGAMBIL PROFESI INI
2. MEMBEKALI DIRI; DENGAN SEGALA PENGETAHUAN
3. PERSIAPAN DIRI; DEMI PENGABDIAN DALAM BIDANG PERAWATAN
KEBERHASILAN SEORANG PERAWAT
PADA UMUMNYA TIDAK SEORANG PUN BEKERJA TANPA ORANG LAIN, BEGITU PULA SEORANG PERAWAT SELALU BERADA DALAM LINGKUNGAN ORANG LAIN
INTERAKSI PASIEN, DOKTER DAN PERAWAT (dokter memeriksa pasien dan menentukan obat- obatan, diteruskan kepada perawat untuk diberikan kepada pasien)
KETIGA UNSUR INI SALING BERKERJASAMA DAN BERINTERAKSI UNTUK SALING MEMBERI INFORMASI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEADAAN PASIEN
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERAWATAN
1. PERAWAT DAN PASIEN ADALAH PRIBADI-PRIBADI (pasien mempunyai keperibadian yang merupakan suatu kesatuan yang berintegrasi, bereaksi dengan penyakit, jiwa, dan emosinya serta memiliki penilaian, cita-cita, angan-angan, keinginan dan kebutuhan
2. PENGALAMAN AZAS-AZAS PSIKOLOGI PERLU DALAM HUBUNGAN PERAWATAN (memiliki kesanggupan melihat dari mata orang lain misalnya dapat memahami perasaan pasien yang takut dioperaasi, pasien yang menuntut dan menolak perhatian, pasien kritis, pasien manja dll)
3. KESANGGUPAN MENILAI TINGKAH LAKU (melalui pengamatan, tanda atau petunjuk, misalnya seseorang yang baru kedukaan, ramai dalam berbicara kemungkinan sedang terjadi kecamasan/anxietas)
4. MENCEGAH KECAMASAN; (perawat harus peka, misalnya pasien harus diperhatikan, diberitahu, menggunakan bahasa yang mudah dimnegerti )


5. SANGGUP MENGENAL TANDA-TANDA PENYESUAIAN YANG MENYIMPANG (perawat yang paling lama kontak dengan pasien, maka harus dapat mengenal perubahan positif maupun negatif)
6. PENGETAHUAN TENTANG SUMBER-SUMBER BANTUAN (dimana harus mencari berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan pasien)
7. MENGETAHUI LATAR BELAKANG PASIEN SECARA MENYELURUH (misal pasien ibu, bapak, seorang yang mandiri)
PENDEKATAN TERHADAP PASIEN
DALAM PENGABDIANNYA SEORANG PERAWAT TIDAK DAPAT MEMILIH PASIEN, KECUALI PASIEN YANG DIHADAPI MENDERITA PENYAKIT BERBEDA-BEDA DENGAN LATAR BELAKANG YANG BERBEDA PULA, BAGAIMANA PERAWAT DAPAT MENGENAL
TELAH DIPAHAMI CARA MENGENAL ADALAH DENGAN MELIHAT DAN MENGAMATI TINGKAHLAKU YANG MERUPAKAN GEJALA YANG RUWET DAN MAJEMUK
SETIAP TINGKAHLAKU MERUPAKAN KELAKUAN YANG BERKEMBANG, BERASAL DARI MASA LAMPAU
A. PERUMUSAN KEPERIBADIAN
ADALAH SELURUH PRIBADI ITU, YAKNI BGM SESEORANG MERASAKAN BERBUAT, BAIK DISADARI MAUPUN TIDAK SEPERTI PADA INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN
SELALU BERADA DALAM SUATU PROSES SEDANG MENJADI SESUATU YANG LAIN SAMBIL MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN (KONTINYUITAS) YANG MENYEBAKAN MUDAH DIKENAL DALAM BERBAGAI SITUASI DARI LAHIR SAMPAI MATI
SUATU PENAMPILAN, MANIFESTASI KE LUAR MAUPUN KE DALAM, MERUPAKAN FUNGSI ATAU EKSPRESI
DALAM PERAWATAN, SESUNGGUHNYA KITA BERHADAPAN DENGAN TUBUH/FISIK TETAPI TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI ASPEK KEJIWAAN PASIEN TERSEBUT
MENURUT G.W. ALLPORT KEPERIBADIAN ADALAH SUATU ORGANISASI YANG DINAMIS DARI SISTEM-SISTEM PSIKOFISIS DI DALAM INDIVIDU YANG MENENTUKAN PENYESUAIAN KHAS TERHADAP LINGKUNGAN


B. MOTIVASI
SELAIN MENGENAL KEPERIBADIAN MELALUI TINGKAH LAKU, JUGA BANYAK HAL YANG INGIN DIKETAHUI MELALUI KEPERIBADIAN. SUMBER DAN SEBAB DARI TINGKAH LAKU TERSEBUT ADALAH :
1. TEORI, PENDAPAT ATAU PANDANGAN TINGKAH LAKU SELALU DIPERBAHARUI, SULIT UNTUK MENGUKUR KEPERIBADIAN SESEORANG, KARENA MANUSIA YANG KITA HADAPI TERLALU MAJEMUK DAN SERING DITEMUKAN UNSUR2 YANG TIDAK TERDUGA
2. MANUSIA MEWARISI, MEMILIKI PERLENGKAPAN BIOLOGIS BAGI KELANCARAN PERTAHANAN HIDUPNYA
3. MOTIF YANG MENDASARI TINGKAHLAKU, DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN. PENYEBAB TINGKAH LAKU MOTIF ATAU DORONGAN ATAU KEBUTUHAN. ADA DUA MOTIF YANG MENGGERAKAN SESEORANG YAITU MOTIF BIOLOGIS DAN SOSIAL
C. KECEMASAN
KECEMASAN ATAU ANXIETAS ADALAH RASA KHWATIR, TAKUT YANG TIDAK JELAS PENYEBABYA, SANGAT BERPEBGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KEDWASAAN SESEORANG, KARENA MERUPAKAN KEKUATAN BESAR DALAM MENGGERAKAN TINGKAHLAKU NORMAL MAUPUN MENYIMPANG
D. MACAM-MACAM KEPERIBADIAN ORANG
DARI PERUMUSAN DAPAT DISIMPULKAN BAHWA KEPERIBADIAN BERUBAH, BERKEMBANG SESUAI DENGAN PERUBAHAN LUNGKUNGAN. DALAM USAHA MENGERTI KEPERIBADIAN SESEORANG AKAN DIPERMUDAH DENGAN MENELITI LATANG BELAKANG KELUARGA, PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN DAN STATUS SOSEK.
MENURUT PROF. G. HEYMANS CIRI-CIRI KEPERIBADIAN BERDASARKAN :
1. EMOSIONAL; TIPE EMOSIONAL (mudah tergoyah oleh perasaan), TIPE TIDAK EMOSIONAL (hanya sedikit oleh perasaan)
2. AKTIVITAS; PEMBAGIAN MENURUT AKTIVITAS ATAU MUDAH/SULITNYA TERGERAK UNTUK BERTINDAK. TIPE AKTIF (membutuhkan motif lemah untuk bertindak) TIPE TIDAK AKTIF (motif kuat sekalipun belum dapat menggerakannya untuk mbertidak dengan ciri.


3. AKIBAT PERASAAN; TIPE FUNGSI PRIMER (tanggapan dan perasaan hanya bekerja bila berada pada pusat kesadaran, pemikiran. Sifat-sifat; banyak bergerak,kurang tekun, tidak tabah, suasana hati berubah-ubah, daya ingat kurang, boros, tidak cermat, tidak berprinsip, pendapat bertentangan dengan perbuatan)), TIPE SEKUNDER (tanggapan dan perasaan masih tetap bertahan, mempengaruhi kerja psikis walaupun sudah tenggelam dalam bawah sadar. Sifat-sifat; tenang, tekun, suasana hati tetap, bijaksana, ingatan baik, tidak boros, suka memabantu, menaruh kasihan, dapat dipercaya, berpendirian tetap, berkeyakinan, konsekuen, konservatif). PERLU DIINGAT BAHWA PEMBAGIAN TIPE INI TIDAK 100% TETAPI PERBEDAANNYA PADA DERAJAT MANA LEBIH MENONJOL.
MENURUT C.G. YUNG MENGGOLONGKAN MENURUT HUB. DENGAN DUNIA LUAR :
1. TIPE EKSTROVERT; TINDAKAN LEBIH DIPENGARUHI OLEH DUNIA LUAR, SIFAT-SIFAT (terbuka, lincah dalam pergaulan, riang, ramah, mudah berhubungan dengan orang lain)
2. TIPE INTOVERT; LEBIH TERTUTUP DAN MENDALAMI DIRINYA SENDIRI, TIDAK TERPENGARUH PUJIAN, MEMPUNYAI IDE-IDE SENDIRI DAN AZAS-AZAS YANG DIPERTAHANKAN, SUKAR BERGAUL DAN SULIT DIMENGERTI ORANG LAIN
3. TIPE AMBIVALEN; MEMILIKI SIFAT DARI KEDUA TIPE DASAR SEHINGGA SULIT DIMASUKAN KE DALAM SALAH SATU TIPE.
DASAR-DASAR HUBUNGAN SOSIAL DALAM PERAWATAN
A. SIFAT YANG MENDASARI DEDIKASI SEORANG PERAWAT
1. MINAT TERHADAP ORANG LAIN
2. DERAJAT SENSIVITAS
3. MENGHARGAI HUBUNGAN-HUBUNGAN
4. SIKAP TERHDAP MEREKA YANG BERKEDUDUKAN LEBIH TINGGI
B. PENTINGNYA HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
KARENA TIDAK SATUPUN ORANG SAMA KEPERIBADIANNYA DAN SELALU DITEMUKAN PERBEDAAN, NAMUN ADA BEBERAPA PERSAMAAN TERTENTU :
1. HUBUNGAN PEKERJAAN
2. SIKAP INDIVIDU DAN TINGKAHLAKU
3. DASAR-DASAR PERBEDAAN KEPERIBADIAN
C. HUBUNGAN PRIBADI DALAM PERAWATAN
1. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTAR INDIVIDU
2. HUBUNGAN DENGAN PASIEN
3. PERAWATAN INDIVIDU SECARA KESELURUHAN
4. MENGERTI PASIEN
5. MEMPEROLEH KEPERCAYAAN DIRI
6. HUBUNGAN DENGAN KELUARGA PASIEN
7. KERJASAMA YANG BAIK DENGAN TEMAT SEJAWAT
8. MENGHDAPI DOKTER YG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PROSES PENEMBUHAN
MEMAHAMI KEPERIBADIAAN SENDIRI
TELAH DIKETAHUI BAGAIMANA MAJEMUKNYA HUBUNGAN PERAWAT DENGAN SEMUA YANG DIJUMPAINYA, HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANATARA SIKAP PERAWAT DAN PASINE AKAN MEMBANTU PROSES PENYEMBUHAN ATAU SEBALIKNYA. SALAH SATU KEBERHASILAN ADALAH DENGAN MEMAHAMI KEPERIBADIAAN SENDIRI.
A. PEMAHAMAN TENTANG DIRI SENDIRI DAN INTERAKSI SOSIAL
DALAM HUBUNGAN PRIBADI DAN SOSIAL, MAKA SETIAP ORANG MENYATAKAN, MENGEKSPRESIKAN DIRINYA DALAM KEGIATAN SEHARI-HARI. MEMAHAMI DIRI SENDIRI JAUH LEBIH SULIT DARI MEMAHAMI ORANG LAIN, DIPERLUKAN SIKAP OBYEKTIF TERHADAP DIRI SENDIRI. BEBERAPA SIKAP UMUM :
1. PEMELIHARAAN DIRI
2. PERSAMAAN HARGA DIRI
3. K3YAKINAN AKAN DIRI SENDIRI DAN TUNTUTAN AKAN HAKNYA
B. CIRI-CIRI KEPERIBADIAN SEORANG PERAWAT :
1. KEADAAN FISIK DAN KESEHATAN
2. PENAMPILAN YANG MENARIK
3. KEJUJURAN
4. KERIANGAN
5. BERJIWA SPORTIF
6. RENDAHHATI
7. MURAH HATI
8. KERAMAHAN, SIMPATI DAN KERJASAMA
9. DAPAT DIPERCAYA
10. LOYALITAS
11. PANDAI BERGAUL
12. PANDAI MENIMBANG PERASAAN
13. RASA HUMOR
14. SIKAP SOPAN SANTUN
MERAWAT PASIEN YANG BERBEDA USIA
SETIAP PERAWAT HARUS MERAWAT PASIEN YANG MENJADI TANGGUNG JAWABNYA DAN TIDAK BISA MEMILIH PASIEN (bayi, anak, remaja, dewasa, lansia)
A. SIKAP PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN ANAK
SECARA RINCI SIKAP-SIKAP TERHADAP PASIEN ANAK ADALAH :
1. HUBUNGAN PERAWAT DENGAN BAYI YANG BARU LAHIR
2. SIKAP PERAWAT TERHADAP PASIEN ANAK PRA SEKOLAH ( 3 - 6 TAHUN )
3. SIKAP TERHADAP ANAK MASA SEKOLAH ( 6 - 12 TAHUN )
4. SIKAP TERHADAP ANAK CACAT JASMANI
5. HUBUNGAN PERAWAT DENGAN PASEIN REMAJA
B. HUBUNGAN DENGAN PASIEN DEWASA
1. ORANG DEWASA MUDA 18- 30 TAHUN
2. ORANG DEWASA YANG BERUMUR 30 - 65 YAHUN
3. HUBUNGAN DENGAN PASIEN YANG BERUSIA LANJUT

Kecerdasan
Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.

Definisi Kecerdasan
Terdapat beberapa cara untuk mendefinisikan kecerdasan. Dalam beberapa kasus, kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Namun, beberapa psikolog tak memasukkan hal-hal tadi dalam kerangka definisi kecerdasan. Kecerdasan biasanya merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir, namun belum terdapat definisi yang memuaskan mengenai kecerdasan[1]. Stenberg& Slater (1982) mendefinisikannya sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif[2].
Struktur kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
• Pemahaman dan kemampuan verbal
• Angka dan hitungan
• Kemampuan visual
• Daya ingat
• Penalaran
• Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ)
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu:
• Biologis
• Lingkungan
• Budaya
• Bahasa
• Masalah etika

Berpikir kritis dalam keperawatan


Bab I

Pendahuluan



1.1  Latar Belakang

Berfikir merupakan suatu proses yang berjalan secara berkesinambungan mencakup interaksi dari suatu rangkaian pikiran dan persepsi. Sedangkan berfikir kritis merupakan konsep dasar yang terdiri dari konsep berfikir yang berhubungan dengan proses belajar dan kritis itu sendiri berbagai sudut pandang selain itu juga membahas tentang komponen berfikir kritis dalam keperawatan yang di dalamnya dipelajari karakteristik, sikap dan standar berfikir kritis, analisis pertanyaan kritis, hubungan pemecahan masalah, pengambilan keputusaan dan kreatifitas dalam berfikir kritis serta factor-faktor yang mempengaruhi berfikir kritis.

Perawat sebagai bagian dari pemberi pelayanan kesehatan, yaitu memberi asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan akan selalu dituntut untuk berfikir kritis dalam berbagai situasi. Penerapan berfikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus nyata yang akan memberi gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan bermutu. Seorang yang berfikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun obyeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang paling efektif dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang lain.

Proses berfikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki, kita menjadi lebih mampu untuk membetuk asumsi, ide-ide dan menbuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berfikir dan belajar.


Bab II

Pembahasan



2.1 Pengertian Berpikir Kritis

Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Pery & Potter,2005). Menurut Bandman dan Bandman (1988), berpikir kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Menurut Strader (1992), bepikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterprestasikannya serta mengevaluasi pandapat-pandapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif pandangan baru.

Untuk mendapatkan suatu hasil berpikir yang kritis, seseorang harus melakukan suatu kegiatan (proses) berpikir yang mempunyai tujuan (purposeful thinking), bukan “asal” berpikir yang tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Artinya, walau dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara “otomatis” (missal ; dalam menjawab pertanyaan “siapa namamu?”). banyak pula situasi yang memaksa seseorang untuk melakukan kegiatan berpikir yang memang di “rencanakan” ditinjau dari sudut “apa” (what), “bagaimana” (how), dan “mengapa” (why). Hal ini dilakukan jika berhadapan dengan situasi (masalah) yang sulit atau baru.

Isi suatu kualitas dari kegiatan berpikir harus mengandung unsur-unsur seperti dibawah ini:

1        Sistematik dan senantiasa menggunakan criteria yang tinggi (terbaik) dari sudut intelektual untuk hasil berpikir yang ingin dicapai.

2        Individu bertanggung jawab sepenuhnya atas proses kegiatan berpikir.

3        Selalu mengunakan kriteria berdasar standar yang telah ditentukan dalam memantau proses berpikir.

4        Melakukan evaluasi terhadap efektivitas kegiatan berpikir yang ditinjau dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk lebih mengoptimalkan dalam proses berpikir kritis setidaknya paham dan tahu dari komponen berpikir kritis itu sendiri dan komponen berpikir kritis meliputi ;

1        Pengetahuan dasar spesifik

Komponen pertama berpikir kritis adalah pengetahuan dasar perawat yang spesifik dalam keperawatan. Pengetahuan dasar ini meliputi teori dan informasi dari ilmu-ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan ilmu-ilmu keperawatan dasar.

2        Pengalaman
Komponen kedua dari berpikir kritis adalah pengalaman. Pengalaman perawat dalam peraktik klinik akan mempercepat proses berpikir kritis karena ia akan berhubungan dengan kliennya, melakukan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan membuat keputusan untuk melakukan perawatan terhadap masalah kesehatan.

Pengalaman adalah hasil interaksi antara individu melalui alat indranya dan stimulus yang berasal dari beberapa sumber belajar. Menurut Rowntree pada proses belajar ada lima jenis stimulus/ rangsangan yang berasal dari sumber belajar yaitu :

a.       Interaksi manusia (verbal dan nonverbal), adalah interaksi antara manusia baik verbal maupun nonverbal.

b.      Realita (benda nyata, orang dan kejadian), adalah rangsangan yang meliputi benda-benda nyata, peristiwa nyata, binatang nyata, dan sebagainya.

c.       Pictorial representation, adalah jenis rangsangan gambar yang mewakili suatu objek dan peristiwa nyata.

d.      Written symbols, adalah lambang tertulis yang dapat disajikan dalam berbagai macam media.

e.       Recorded sound, adalah rangsangan dengan suara rekaman yang membantu mengontrol realitas mengingat bahwa suara senantiasa berlangsung atau jalan terus.

3.      Kompetensi
Kompetensi berpikir kritis merupakan proses kognitif yang digunakan untuk membantu penilaian keperawatan. Terdapat tiga tipe kompetensi, yaitu:

a.       Berpikir kritis umum, meliputi pengetahuan tentang metode ilmiah, penyelesaian masalah, dan pembuatan keputusan.

b.      Berpikir kritis secara sepesifik dalam praktik klinik meliputi alasan mengangkat diagnose dan membuat keputusan untuk perencanaan tindakan selanjutnya.

c.       Berpikir kritis yang sepesifik dalam keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan (pengkajian sampai evaluasi).

4.      Sikap dalam berpikir kritis

Sikap dalam berpikir kritis merupakan sikap yang diperoleh dari proses berpikir kritis dan sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan/ kesiapan untuk bereaksi terhadap stimulus atau objek menurut Newcomb dalam Notoatmodjo (1993), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak.

5.      Standar / karakteristik berpikir kritis

Dalam standar berpikir kritis terdapat dua komponen:

a.       Standar intelektual

Dalam standar intelektual untuk menghasilkan proses berpikir perlu di perhatikan tentang; rasional dan memiliki alasan yang tepat, reflektif, menyelidik, otonomi berpikir, kreatif, terbuka dan mengevaluasi.

b.      Standar professional

Pada standar profesioanal keperawatan memiliki kode etik keperawatan dan standar praktek asuhan keperawatan.



2.2 Aspek Aspek Berpikir Kritis

Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek:

1.      Relevance
Relevansi (keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan.

2.      Importance
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.

3.      Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain.

4.      Outside material

Menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan (refrence).

5.      Ambiguity clarified

Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidakjelasan.

6.      Linking ideas

Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.

7.      Justification
Member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.
Termasuk di dalalmnya senantiasa memberi penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi.

8.      Critical assessment

Melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi / masukan yang datang dari dalam dirinya maupun dari orang lain.

9.      Practical utility

Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan / kegunaanya dalam penerapan.

1 Width of understanding

Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat meluaskan isi atau materi diskusi. Secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan :

a.       Berpusat pada pertanyaan (focus on question)

b.      Analisa argument (analysis arguments)

c.       Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of clarification and/or challenge)
d.      Evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information)

Rabu, 15 Juni 2011

Arin Ilejay (Biodata Drummer baru Avenged Sevenfold)

Sunrise siang hari ~ Setelah 1 tahun lebih atas meninggalnya drumer avenged the rev dan saatnya sekarang avenged sevenfold mendapatkan drumer pengganti the rev, dan hari ini saya akan memposting artikel mengenai biodata Drummer baru Avenged Sevenfold ini. Arin sendiri pertama kali diperkenalkan ke publik dalam salah satu konser A7X di USA, dan beberapa fans malah berkata "What..?? Who's that guy, dude??", tetapi begitu mendengar skill-nya The Fallen menjadi lega walaupun kita harus akui bahwa tidak ada yang dapat menggantikan posisi Jimmy 'The Rev' Sullivan di posisi drum Avenged Sevenfold. Nahh.. langsung saja ini dia profil lengkap Arin Ilejay, Check is Out :

Nama Asli : Richard Arin Ilejay
Tanggal Lahir : 17 Februari 1988 (23 tahun)


Richard Arin Ilejay lahir di Ventura, California. Ayahnya adalah Ric Ilejay, seorang keturunan Amerika, Filipina dan Meksiko. Ibunya adalah Charlotte Tuttle, seorang keturunan Amerika, Belanda, dan Jerman. Kedua orang tua Arin memiliki latar belakang musik. Ayah Arin adalah pemain gitar profesional dan ibunya seorang penyanyi Gospel. Arin mulai bermain drum pada usia 9 tahun. Arin belajar punk, jazz, rock dan jazz Latin pada usia yang sangat muda dengan ayahnya. Dia pernah bermain di 40 band top, beberapa band rock, dan bermain dengan teman-temannya di band rock Kristen. Satu-satunya pendidikan formal Arin adalah di Drumline Palmdale High School di bawah didikan Tom Hixon.
Arin mendapatkan gayanya sendiri setelah bermain dengan band-band yang berbeda, seperti: Tear yang Sails, Confide dan Avenged Sevenfold. Tear The Sails adalah band yang sangat progresif yang menyuguhkan bakat musik Arin sebagai perkusi dan drummer.

Ia paling dikenal sebagai drummer di band Metal Kristen yang berbasis di California, yaitu Confide. Ia tampil di album debut full-length band Confide, yaitu Shout The Truth (2008) dan tampil dengan mereka selama Warped Tour 2008. Arin Ilejay menerima posisi Artist Relations Manager di TRX Cymbal pada bulan Februari 2009.
Pada bulan Januari 2011, ia bergabung sebagai additional drummer Avenged Sevenfold selama tour Avenged Sevenfold tahun 2011.
DW Drum juga baru-baru ini menambahkan Arin Ilejay ke daftar artis mereka, ia sebelumnya menggunakan drum Pork Pie.
Berikut adalah beberapa foto Arin Ilejay : (1) Arin Ilejay, (2) Arin with Syn & Shadow




Semoga bermanfaat ^^
sumber : http://www.avengedsevenfold.com (translate)

Selasa, 07 Juni 2011

Avenged Sevenfold - So Far Away


Chord gitar avenged sevenfold:
"So Far Away"
Em
Never been for anything
Em
Never chained but never free
  G                D
I lied to heal the broken love
     Bm          C   
With all that it could

Em
Live the life so endlessly
Em
Saw beyond what others see
  G                  D
I tried to heal your broken heart
     Bm         C
With all that I could

C
Will you stay
D
Will you stay away forever?

Em                        G
How do I live without the ones I love?
Am                                Em         D 
Time still turns the pages of the book, it's burnt
Em                  G
Facing times always on my mind
  Am                                C    D
I have so much to say but you're so far away

Em
Means a war of futures hold
Em
Foolish lies of grown and old
    G              D
And seems we're so invincible
    Bm          C
The truth is so cold

Em
A final song, a last request
Em
A perfect chapter laid to rest
G              D
Now and then I try to find
    Bm          C
The place in my mind

C
Where you can stay?
D
You can stay awake forever!

Em                        G
How do I live without the ones I love?
Am                                Em         D
Time still turns the pages of the book, it's burnt
Em                  G
Facing times always on my mind
  Am                                C     D
I have so much to say but you're so far away

E
Sleep tight
     C
I'm not on pray
    Am                    Em
The ones that we love are here with me
E
Lay away
  C
A place for me
          D
'Cause as soon as I'm done
           C
I'll be on my way
    D
To live eternally

(solo) E  C  Am  Em
       E  C  D  C  D

Em                        G
How do I live without the ones I love?
Am                                Em         D
Time still turns the pages of the book, it's burnt
Em                  G
Facing times always on my mind
        Am
And the light you let remains
          C         D
But it so hard to stay
      Am                                C     D    Em
And I have so much to say and you're so far away

(solo- 3:30 2x) Em  D  Am  G  D/F#  Em  D  C

(solo) Em  D  Am  G  D/F#  Em  D  C (2x)
       Em  D  C

Em
I love you
D
You were ready
Am         G       D/F#   Em   D   C
The pain stroke in dark spines
Em
But I see you
D
An it lets me
Am           G       D/F#     Em    D    C
Your pain is gone on hands of time

Em D     C   Em         D             C
So far away      (And I need you to know)
Em D     C   Em         D                    C
So far away      (And I need you to need you to know)